Nias Selatan(TAMPAHAN.COM),Calon Bupati Nias Selatan Periode 2024-2029, Nomor Urut 1 Sokhiatulo Laia didampingi Calon Wakil Bupati Yusuf Nache (Sokhi-Yusuf) menegaskan, tujuan mereka untuk maju pada kontestasi Pilkada Serentak 2024 bukan untuk merubah tetapi untuk memperbaiki Nias Selatan.
"Semua tim yang mendukung Paslon Sokhiatulo Laia -Yusuf Nache juga termasuk ikut memperbaiki daerah Nias Selatan ke arah yang lebih baik. Modal Paslon Sokhi-Yusuf adalah 3T, yakni terencana, terarah dan terukur. Artinya kami rencanakan dulu baru kami arahkan program mana yang lebih penting, tentu disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, jadi kami tidak mengarang-ngarang di awan-awan," tandas Cabup Sokhiatulo Laia.
Ia juga berujar bahwa jika mereka ditolong Tuhan menjadi pemimpin daerah Nias Selatan 5 tahun ke depan, maka berkomitmen untuk tidak menjaga jarak dengan masyarakat.
"Bagaimana kita tau apa aspirasi masyarakat kalau kita jaga jarak, termasuk kepada para tokoh masyarakat, jadi kalau kita dekat dengan masyarakat, maka kita tau apa kebutuhan masyarakat sehingga menjadi bahan bagi kami untuk menindaklanjuti. Oleh itu, Kami mohon dukungan doa dari masyarakat agar selalu melekat kasih dan penyertaan Tuhan terhadap perjuangan Paslon Sokhiatulo Laia-Yusuf Nache," tutupnya.
Cabup Yusuf Nache menambahkan, selain pembangunan infrastruktur dasar, program unggulan mereka juga adalah, pendidikan berkualitas, pembenahan fasilitas rumah sakit dan rumah sakit yang baik, listrik dan jaringan komunikasi.
"Untuk Kepulauan Batu termasuk program penyediaan kapal cepat antar pulau dan pembangunan dermaga juga pembangunan jalan," pungkas Yusuf Nache.
"Harga komoditi para petani akan anjlok jika kondisi jalan rusak dan sulit dilalui kendaraan bermotor. Ada yang mengatakan pengembangan ekonomi, itulah kalau sudah ada akses infrastruktur jalan maupun jembatan maka semua akan ikut menggeliat, diantaranya pergerakan ekonomi masyarakat akan meningkat," tukas dia.
Lalu, tentang pendidikan, Paslon Nomor 1 Sokhiatulo Laia -Yusuf Nache mengusung program pendidikan yang berkualitas.
"Kita ingin pemuda-pemudi Nias Selatan ini setelah tamat kita berdayakan melalui pelatihan, magang dan bimbingan belajar bahasa asing. Di Nias Selatan ini sudah ada lembaga pendidikan yang bagus untuk bekerja sama, ngapain jauh-jauh kita untuk menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan lain yang ada di luar daerah, sudah ada di Nias Selatan universitas," tuturnya.
Ia menegaskan, pemerintah berkewajiban mendukung universitas yang ada di Nisel untuk terus eksis. "Maka ke depan pemerintah bisa menjalin kerja sama dengan universitas Nias Raya, bagiamana para mahasiswa-mahasiswi setelah tamat bisa mandiri dengan mengikuti pelatihan dan magang dengan benar serta bisa menguasai bahasa asing," ungkapnya.
Terkait kesehatan gratis, sebut dia, itu sudah merupakan program pemerintah pusat. "Hanya saja sekarang bagaimana kemudian kita mensinkronkan data masyarakat untuk bisa berobat nyaman dan mendapatkan pelayanan program kesehatan nasional melalui BPJS.
"Saat ini baru sekitar 84 persen warga Nisel yang tercover dalam layanan BPJS, itupun sebagian, iurannya dibiayai oleh daerah. Maka ke depan jika kami ditolong Tuhan menjadi kepala daerah, kami targetkan 100 persen masyarakat Nias Selatan ini ditanggung BPJS. Ke depan kita libatkan kepala desa untuk pendataan, baik masyarakat yang punya data kependudukan maupun yang tidak punya kita data, kita daftarkan di BPJS, sehingga jika misalnya ada masyarakat mendadak sakit tidak perlu lagi bawa kartu BPJS cukup membawa KTP saja. Jadi ini satu kemudahan bagi masyarakat, ngapain dipersulit tinggal pemerintahnya mau bekerja atau tidak," terang Yusuf Nache.
Tak hanya itu, terkait dengan hak-hak para aparat desa dan ASN, Paslon Nomor Urut 1 Sokhiatulo Laia -Yusuf Nache berkomitmen untuk mengembalikan kesejahteraan mereka seperti sediakala sesuai aturan yang berlaku.
"Lalu mengenai pelayanan publik, adminstrasi kependudukan, saat ini masih diurus di Teluk Dalam, maka ke depan jika ditolong Tuhan kami menang, maka pelayanannya akan dibagi per wilayah. Terkait pengurusan akte kelahiran, akte kematian kemudian akte nikah tidak perlu repot lagi ke Teluk Dalam untuk mengurusnya. Misalnya, jika ada anak yang baru lahir lalu keluar surat baptis dari gereja, kemudian nanti kita libatkan kepala desa, kita buatkan aplikasi, kita ciptakan sistem, tinggal kepala desa memfoto lalu mengirim di aplikasi, terlink-kan di Dukcapil, Dukcapil kemudian menerbitkan akte kelahiran dan setelah itu kartu keluarga nya dirubah. Jadi itu adalah program kami untuk pelayanan publik yang mudah," papar Yusuf Nache.
Untuk pengembangan ekonomi pertanian, dipastikan akan dikelola secara benar dan profesional dengan menempatkan tenaga ahli pertanian di wilayah tertentu untuk menjadi motivator serta membimbing para petani agar bertani secara profesional.
"Banyak putra-putri daerah yang sudah profesional yang tidak diberdayakan, maka ke depan kita akan berdayakan, tujuan kita adalah bagaimana kita mampu menciptakan kemandirian pangan. Selain itu, kami juga akan memudahkan masyarakat petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi," tukasnya.
Marinus N Wau