Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Presiden Jokowi Pastikan Kontinuitas Bantuan Pangan hingga Desember di Gudang Bulog Buntok

Minggu, 30 Juni 2024 | Minggu, Juni 30, 2024 WIB Last Updated 2024-06-30T06:39:01Z


Barito Selatan(TAMPAHAN,COM) Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan stok beras dan penyerahan bantuan cadangan pangan pemerintah di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Kamis, 27 Juni 2024. Dalam kunjungannya, Presiden memastikan kelancaran distribusi bantuan pangan serta mengecek ketersediaan stok beras nasional yang dikelola oleh Bulog.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa distribusi bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan akan berlanjut hingga Desember. Program ini didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan perhitungan cermat untuk memastikan kecukupan dana


“Januari sudah dapat? Februari sudah? Maret sudah? April sudah? Mei sudah? Yang diterima ini Juni? Setelah Juni nanti Agustus, Oktober, Desember. Sampai Desember diteruskan ya,” kata Presiden




Presiden juga mengungkapkan bahwa program bantuan pangan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menekankan pentingnya penghitungan cermat untuk memastikan kecukupan dana. “Itu sudah kita hitung-hitung di APBN diteruskan atau enggak. APBN cukup enggak. Karena ini duit triliunan, gede banget. 10 kg per bulan untuk 22 juta masyarakat kita,” jelasnya.


Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Bulog memiliki stok beras yang mencukupi, dengan 1,7 juta ton tersedia secara nasional dan 1.500 ton di Gudang Bulog Buntok. Hal ini menandakan kesiapan pemerintah dalam menghadapi fluktuasi harga beras yang dipengaruhi oleh faktor produksi global.




“Berasnya dari mana? Berasnya dari Bulog. Bulog stoknya cukup enggak? Sekarang Bulog memiliki stok 1,7 juta ton. Di sini saja stoknya 1.500 ton, bukan kilo lho, ton,” ungkap Presiden.

Mengenai fluktuasi harga beras, Presiden menjelaskan bahwa saat ini harga pangan di seluruh dunia mengalami kenaikan akibat penurunan produksi. “Kenapa produksinya turun? Karena ada gelombang kekeringan, gelombang panas yang panjang di negara-negara, bukan hanya Indonesia,” papar Presiden.


Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi beras guna menekan harga dan menjaga keseimbangan antara kepuasan petani dan keterjangkauan harga untuk konsumen. Presiden menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam kebijakan harga pangan untuk kepentingan petani dan masyarakat konsumen.


Pemerintah harus menjaga keseimbangan yang tidak mudah, menjaga keseimbangan agar harganya (membuat) petani senang, harga di pasar, masyarakat juga senang. Tapi ya itu enggak mudah,” tutur Presiden Jokowi.

Kehadiran pejabat tinggi seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Pj. Bupati Barito Selatan Deddy Winarwan, dan Pimpinan Bulog Wilayah Kalimantan Tengah Budi Cahyanto, dalam peninjauan tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kontinuitas bantuan pangan dan stabilitas harga beras untuk kesejahteraan masyarakat.(HG)

×
Berita Terbaru Update